Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Dalam ilmu sains, ada tokoh yg terkenal bisa menangkap petir. yaitu Benjamin Franklin.( 1706 – 1790 )
Konon, menurut sahibul hikayat sains,
Benjamin Franklin, suka bermain layang-layang. Suatu saat ia iseng
betul dan ingin menjajal layang-layangnya untuk menangkap petir. Tahun
1752, bersama anaknya yang berusia 21 tahun ia melakukan percobaan
menangkap petir untuk membuktikan kalau petir itu listrik. Dalam
percobaannya mereka memasang kunci logam di pangkal benang layang-layang
yang ia pegang. Benang dengan tali yang dilumuri serbuk besipun ia
gunakan. Bapak dan ank pun nekat, bermain layang-layang ketika petir
menyambar dan hujan turun. Dan ajaib, petir memang menyambar
layang-layangnya, arus listrik pun mengalir menuju pangkal benang dimana
kunci berada maka itulah saat ia mengetahui cara menangkap petir dan
kelak akan melahirkan pengetahuan baru tentang kelistrikan.
jauh sebelum Benjamin Franklin lahir ada orang jawa yang bisa
menangkap petir dengan tangan terbuka kemudian mengikatnya di pohon.
hmmm….lebih hebat bukan?
dialah kiAGENG SELO. beliau yg menurunkan Raja-Raja tanah jawa setelah kerajaan Demak surut.
beliau adalah kakek KiAgeng Pamanahan yg menurunkan Sutawijaya , yg kemudian bergelar SENOPATI ING ALOGO , raja mataram pertama.
…..Alkisah, suatu hari KiAgeng Selo sibuk bekerja mencangkul
disawahnya yg terbentang luas. mendadak hari menjadi mendung, sebentar
kemudian hujan datang dg derasnya. terpaksalah kiAgeng Selo berhenti
mencangkul. sambil menggerutu sendirian ;” sawah iki kemendungan”.
padahal beberapa ratus meter disekitarnya tidak mendung dan tidak hujan.
pantaslah ki Ageng Selo segera pindah mencangkul di sawahnya yg tdk
kemendungan.
tetapi alangkah terkejutnya, mendadak mendung dan kilat datang lagi
seperti sedang mengejarnya.entah bagaimana mulanya sat itu terjadi
pertempuran antara kiAgeng Selo dg bledeg yg sedang menyamgar kearah
kepalanya..demi untuk keselamatan jiwanya, maka kemudian ki Ageng Selo
berdiri tegak ditengah sawah sambil tangan kanannya menuding kearah
bledeg yd sedang mengamuk.
begitu bledek melihat musuhnya sedang berdiri tegak, seketika ”
DUUOOOORRRRR ” kepala ki Ageng selo disambarnya.
sebagian murid beliau
yg kebetulan menyaksikan peristiwa itu mengira gurunya akan hancur lebur
seketika. seperti tidak percaya mendadak mata mereka dikejutkan oleh
pemandanggan yg aneh. sekonyong-konyong seperti ada benda raksasa serem
dan menakutkan telah diikat dg damen (merang) oleh sang guru sakti
itu.di pohon Gandri.
peristiwa kiAgeng Selo menangkapbledek hidup-hidup dg tangan kosong
tsb, dalam waktu singkat terdengar oleh pihak keeraton demak. kemudian
diutuslah beberapa prajurit agar supaya selekas mungkin memebawa bledeg
tsb ke Demak. kiAgeng selo memepersilahkan bledeg di bawa ke Demak ,
biarlah kalau memang raja berkeinginan melihat bledeg. hanya dalam
hatinya berkata ;” biarlah nanti kita liahat saja apa kemauan sultan
demak sebenarnya. apa akan dijadikan tontonan umum di demak? ataukah ada
maksud lain? “
bledeg yg dibawa utusan raja , setalah sampai di demak langsung
dibawa masuk ke masjid. berbondong-bondong penduduk menuju masjid untuk
melihat bledek tsb. termasuk mbahe mbahane mbahane mbahane buyute mbahe
aku saat itu juga meyaksikan peristiwa tsb. tentu tidak dipungut biaya
alias grratiiis. he..he..
sementara itu diperintahkan juru lukis untuk menggambar bledeg tsb.
ternyata untuk melukis bledeg idak segampang yang di sangka
orang.pelukis sekelas Afandi mungkin tidak bisa menyelesaikan dalam
waktu singkat. konon bledeg yg sedang dilukis tsb selalu berubah
bentuknya..hari ini bentuknya begita besoknya berubah begitu.
rikolo semono sang pelukis baru saja menyelesaikan bagian kepala dari
model bledeg tsb, skonyong-konyong koder datanglah seorang perempuan
tua ke masjid sambil membawa “beruk” ( boso jowone tempurung kelapa )
berisiair. nenek tsb mendekati bledeg kemudian menyiramkan air dari
beruk kearah bledek. sekeitika bledeg meledak ” DUUUAAAAARRRR” .sang
pelukis dan orang yg disekitarnya terpental beberapa centimeter.
bersamaan dg itu berubahlah nenek tsb menjadi seorang laki-laki berjubah
putih yg dlm waktu sekejap netra lenyap dari pandangan mata orang-orang
yg ada disekitar itu.
orang berjubah putih itu tidak lain adalah kiAgengSelo yg tdk sampai
hati melihat bledeg dijadikan bintang model dan jadi tontonan di demak.
meskipunbledeg yg telah ditangkapnya itu sebelumnya hendak mengancam
jiwanya. orag yg memilki sifat jahat dan berbahaya bagi keselamataan
manusia kalau bisa ditundukkan ke arah yg baik kelak pasti ada
manfaatnya.
lukisan bledeg ( lebih tepatnya ukiran ) yg belum selesai tsb
kemudian dijadikan pintu masjid raya DEMAK. dan disebut ” pintu bledeg”
.letaknya membatasi pendopo masjid dg ruangan dalam. jadi setiaporang yg
hendak bersembahyang di masjid demak selalu dapat melihat pintu bledeg
tsb.
menurut keterangan petugas masjid Demak, dulu memang pintu bledeg
dipasang didalam masjid, tetapi utk menghindari kerusakan akhirnya
pintu bledeg yg asli disimpan di museum masjid Demak. lokasinya ada
disebelah utara masjid. sedangkan sebagai gantinya dipasang pintu bledeg
tiruan.
akhirul kalam…..ujare mbahe, sebenarnya yang dimaksud pintu bledeg
ialah ” sanepo ” atau hanya kiasan dan sindiran. Bledeg itu sebetulnya
gambaran dari hawa angkara murka yg dimiliki setiap orang. oleh karena
itu sebelum orang bersembahyang dimasjid demak diingatkan bahwa dalam
dirinya ada hawa angkara murka yang harus diperangi setiap saat.
bukankah Sholat itu bisa mencegah dari kerusakan dan keangkaramurkaan!!
waAllahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar